Bain Capital Suntik Mayapada Rp 2,5 Triliun

Bain Capital Suntik Mayapada Rp 2,5 Triliun

Liputan6.com, Jakarta – Bain Capital, sebuah firma investasi yang berasal dari Amerika Serikat, telah melakukan investasi sebesar USD 157 juta, yang setara dengan Rp 2,5 Triliun, ke dalam Mayapada Healthcare Group, yang dikenal sebagai PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ). Ini adalah salah satu perusahaan layanan kesehatan swasta yang terkemuka di Indonesia.

Sesuai dengan laporan dari MarketScreener pada hari Sabtu (14/12/2024), dana yang diinvestasikan ini, berasal dari strategi khusus Bain Capital, akan difokuskan untuk memperluas jaringan rumah sakit Mayapada melalui berbagai inisiatif pertumbuhan yang bersifat organik maupun strategis.

Tim khusus Bain Capital menggabungkan strategi kredit dan ekuitas, dengan total aset yang mereka kelola melebihi USD 20 miliar. Ini merupakan langkah pertama Bain Capital untuk berinvestasi di pasar Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor kesehatan di Asia Tenggara telah menarik perhatian para investor. Mereka melihat potensi stabilitas yang meningkat di kawasan ini, terutama dengan populasi yang menua dan kemampuan sektor kesehatan untuk beradaptasi dengan tantangan ekonomi saat ini.

“Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan, terutama terkait dengan perubahan demografis, seperti populasi yang menua dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Jonathan Tahir, ketua dan CEO Grup Mayapada, dalam pernyataannya.

Keyakinan Bain Capital

Sarit Chopra, mitra Bain Capital yang memimpin divisi situasi khusus di Asia, menyatakan bahwa perusahaan memiliki “keyakinan yang kuat” terhadap kemampuan pertumbuhan berkelanjutan Mayapada, mengingat bahwa pasar kesehatan swasta di Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan.

Didirikan pada tahun 2008, Mayapada kini mengelola tujuh rumah sakit swasta di seluruh Indonesia, termasuk rumah sakit utama yang terletak di Jakarta Selatan dengan kapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur, seperti yang diungkap dalam laporan tersebut.

Perusahaan ini memiliki beberapa proyek yang sedang dalam tahap pengembangan dan berencana untuk meningkatkan kapasitas menjadi lebih dari 2.000 tempat tidur pada tahun 2027, berdasarkan informasi yang diberikan.

Saham Mayapada telah mengalami lonjakan luar biasa sebesar 747% sepanjang tahun ini, menurut data dari LSEG. Proses investasi ini diperkirakan akan ditutup pada awal tahun 2025, bergantung pada persetujuan dari pemegang saham publik dan regulator terkait, seperti yang dijelaskan dalam keterangan yang disampaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *