Jakarta, IDN Times – Luhut Binsar Pandjaitan, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), mengungkapkan bahwa berkat inisiatif Presiden Prabowo Subianto, anak-anak kini bisa menikmati makanan bergizi secara gratis.
Menurutnya, banyak anak yang sebelumnya hanya mengandalkan uang saku untuk membeli makanan yang tidak jelas kandungan nutrisinya, kini beralih ke makanan bergizi yang disediakan, dan mereka merasa sangat senang dengan perubahan ini.
“Anak-anak yang telah mencoba makanan ini mengatakan mereka tidak pernah mendapatkan makanan yang lebih baik sebelumnya; dulunya mereka hanya membawa uang saku untuk membeli makanan yang kualitasnya tidak terjamin. Sekarang, mereka sangat bahagia karena dapat menikmati makanan bergizi,” jelas Luhut dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta pada Kamis (9/1/2025).
1. Makanan Bergizi Gratis Mendorong Ekonomi Desa
Luhut, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, menambahkan bahwa program makanan bergizi gratis ini telah berkontribusi pada peningkatan perputaran uang di desa-desa. Ia mencatat bahwa program ini telah mendorong kegiatan ekonomi, seperti penanaman sayuran dan kebutuhan lainnya, meskipun baru diluncurkan kurang dari seminggu yang lalu pada 6 Januari.
“Kini, perputaran uang di desa meningkat. Aktivitas ekonomi mulai berkembang, orang-orang mulai bercocok tanam sayuran dan lain-lain. Ini baru satu minggu, tetapi dampaknya sudah mulai terlihat,” ujarnya.
Baca Juga: Siapa Saja yang Mendapatkan Makanan Bergizi Gratis? Berikut Daftarnya
2. Makanan Bergizi Gratis Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Pilihan Editor
Luhut menekankan bahwa pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen yang diusulkan oleh Prabowo dapat terwujud dengan menggabungkan program makanan bergizi dan alokasi dana desa.
Ia menjelaskan bahwa sekitar Rp1 miliar dari dana desa ditambah hampir Rp9 miliar yang dihasilkan melalui program makanan bergizi dapat mendorong aktivitas ekonomi di pedesaan, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya yakin, dengan adanya program makanan bergizi dan dukungan dana desa, target pertumbuhan delapan persen yang telah ditetapkan bukanlah hal yang mustahil,” tambah Luhut.
3. 600 Ribu Penerima Manfaat Makanan Bergizi Gratis pada Hari Pertama
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 600 ribu penerima manfaat dari program MBG yang diluncurkan pada hari Senin (6/1/2025). Penerima program ini mencakup balita, pelajar, hingga ibu menyusui.
“Pada hari pertama, diperkirakan ada antara 400 hingga 600 ribu penerima,” jelas Dadan kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, pada hari yang sama.
Dadan menambahkan bahwa penerima manfaat program MBG tersebar di 26 provinsi, dan pemilihan provinsi dilakukan berdasarkan kesiapan masing-masing untuk menyediakan menu MBG.
“Kesiapan ini bergantung pada infrastruktur yang ada, karena kami lebih mengutamakan kualitas. Pesan Presiden adalah untuk tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas. Jadi, kami melaksanakan program ini di tempat yang telah siap,” jelas Dadan.
Baca Juga: Luhut Pertimbangkan Skema BLT Digital dengan Pembelanjaan Menggunakan Kode Barcode