Untuk menggali lebih dalam tentang penerapan pseudocode dalam situasi nyata, mari kita telaah beberapa contoh yang menggambarkan algoritma-algoritma yang umum digunakan:
1. Algoritma Pencarian Linear
FUNCTION linearSearch(array, target)
UNTUK setiap elemen dalam array
JIKA elemen sama dengan target
KEMBALIKAN indeks dari elemen
END IF
END FOR
KEMBALIKAN -1 (jika tidak ditemukan)
END FUNCTION
2. Algoritma Pengurutan Bubble Sort
PROSEDUR bubbleSort(array)
n = panjang array
UNTUK i = 0 sampai n-1
UNTUK j = 0 sampai n-i-1
JIKA array[j] > array[j+1]
TUKAR array[j] dengan array[j+1]
END IF
END FOR
END FOR
END PROSEDUR
3. Algoritma Faktorial Rekursif
FUNCTION factorial(n)
JIKA n <= 1
KEMBALIKAN 1
LAIN
KEMBALIKAN n * factorial(n-1)
END IF
END FUNCTION
4. Algoritma Menghitung Rata-rata
FUNCTION calculateAverage(numbers)
jumlah = 0
jumlahData = panjang dari numbers
UNTUK setiap angka dalam numbers
jumlah = jumlah + angka
END FOR
rataRata = jumlah / jumlahData
KEMBALIKAN rataRata
END FUNCTION
Contoh-contoh di atas memberikan gambaran tentang bagaimana pseudocode mampu menyampaikan ide-ide algoritma dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami. Dengan menggunakan pseudocode, para programmer dapat lebih fokus pada logika di balik algoritma tanpa terjebak dalam kerumitan sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi anomsuryaputra.id.