5 Ciri-Ciri Pseudocode, Cara Menulis, dan Contoh yang Programmer Wajib Paham

5 Ciri-Ciri Pseudocode, Cara Menulis, dan Contoh yang Programmer Wajib Paham

Untuk menggali lebih dalam tentang penerapan pseudocode dalam situasi nyata, mari kita telaah beberapa contoh yang menggambarkan algoritma-algoritma yang umum digunakan:

1. Algoritma Pencarian Linear

 

FUNCTION linearSearch(array, target)

UNTUK setiap elemen dalam array

JIKA elemen sama dengan target

KEMBALIKAN indeks dari elemen

END IF

END FOR

KEMBALIKAN -1 (jika tidak ditemukan)

END FUNCTION

 

2. Algoritma Pengurutan Bubble Sort

 

PROSEDUR bubbleSort(array)

n = panjang array

UNTUK i = 0 sampai n-1

UNTUK j = 0 sampai n-i-1

JIKA array[j] > array[j+1]

TUKAR array[j] dengan array[j+1]

END IF

END FOR

END FOR

END PROSEDUR

 

3. Algoritma Faktorial Rekursif

 

FUNCTION factorial(n)

JIKA n <= 1

KEMBALIKAN 1

LAIN

KEMBALIKAN n * factorial(n-1)

END IF

END FUNCTION

 

4. Algoritma Menghitung Rata-rata

 

FUNCTION calculateAverage(numbers)

jumlah = 0

jumlahData = panjang dari numbers

UNTUK setiap angka dalam numbers

jumlah = jumlah + angka

END FOR

rataRata = jumlah / jumlahData

KEMBALIKAN rataRata

END FUNCTION

 

Contoh-contoh di atas memberikan gambaran tentang bagaimana pseudocode mampu menyampaikan ide-ide algoritma dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami. Dengan menggunakan pseudocode, para programmer dapat lebih fokus pada logika di balik algoritma tanpa terjebak dalam kerumitan sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi anomsuryaputra.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *